Menu Tutup

Pot Kembang Datar, Aktifkan Belajar Kesebangunan, Munsyiana Setiawati, S.Pd

Membahas tentang Pot Kembang Datar, menurut pembaca tentulah salah satu jenis pot atau tempat bunga dengan bentuk tertentu. Namun, Pot Kembang Datar yang dimaksud bukan hal tersebut. Pot Kembang Datar kepanjangan dari “Potongan Kertas Model Bangun Datar”. Suatu media pembelajaran yang terbuat dari potongan-potongan kertas berbentuk bangun datar. Pot Kembang Datar digunakan untuk pembelajaran Kesebangunan.

Cara pembuatan Pot Kembang Datar cukup mudah. Menggunakan kertas HVS warna, asturo, manila, dan sebagainya dipotong-potong dengan gunting. Adapun ukuran dan jenisnya bermacam-macam. Meliputi: Dua Bangun Datar Sebangun (bentuk bangun datar sama tapi ukurannya sebanding), Dua Segitiga Sebangun (bentuk segitiga sama tapi ukurannya sebanding), Dua Bangun Datar Kongruen (bentuk dan ukuran bangun datar sama), Dua Segitiga Kongruen (bentuk dan ukuran segitiga sama).

Hasil pengamatan pada pembelajaran kesebangunan, dari 28 siswa hanya 7 siswa (25%) yang aktif.

Rata-rata hasil belajar sebesar 67. Masih jauh di bawah KKM sebesar 78. Dari 28 siswa hanya 10 siswa (36%) yang tuntas belajar. Cara memecahkan masalah tersebut menggunakan Pot Kembang Datar.

Husein Tampomas (2005:40) menjelaskan pentingnya belajar kesebangunan. Kira-kira 2.500 tahun yang lalu, Thales menghitung tinggi suatu piramida dari panjang bayangan tongkat. Thales menggunakan segitiga besar yang dibentuk piramida dengan bayangannya dan segitiga kecil yang dibentuk tongkat dan bayangannya adalah sebangun.

Adapun kelebihan`Pot Kembang Datar: pembuatannya mudah, biayanya murah, memudahkan siswa memahami konsep-konsep kesebangunan, memudahkan siswa menyelesaikan soal penerapan kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil Penelitian Tindakan Kelas menggunakan Pot Kembang pada pembelajaran kesebangunan menunjukkan keaktifan siswa meningkat dari rendah pada kondisi awal menjadi agak tinggi pada siklus I. Rata-rata hasil belajar meningkat 37% dari 67 pada kondisi awal menjadi 92 pada siklus I. Siswa yang tuntas belajar meningkat 57% dari 36% atau 10 siswa pada kondisi awal menjadi 93% atau 26 siswa pada siklus I.

Keaktifan siswa meningkat dari agak tinggi pada siklus I menjadi tinggi pada siklus II. Rata-rata hasil belajar meningkat 4% dari 92 pada siklus I menjadi 96 pada siklus II. Siswa yang tuntas belajar meningkat 3% dari 93% atau 26 siswa pada siklus I menjadi 96% atau 27 siswa pada siklus II.

Terbukti bahwa melalui penggunaan Pot Kembang Datar dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kesebangunan. Juga memperbaiki kualitas belajar dan pembelajaran. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Jadi guru tak perlu ragu untuk menggunakan Pot Kembang Datar dalam kegiatan belajar pembelajaran kesebangunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *