Salah satu kebiasaan Duta yang dilakukan secara konsisten hingga usia 8 tahun saat ini adalah membaca buku sebelum tidur.
Dulu, Duta biasanya minta dibacakan buku. Sekarang pun Duta juga masih sering minta dibacakan buku menjelang tidur. Tetapi, sekali-sekali dia membaca buku sendiri atau bergantian membaca buku satu halaman.
Ada beberapa buku favorit Duta, yaitu: serial Franklin, serial Curious George, serial Mr. Men, terkadang serial Laura Ingals. Setiap seri selalu ada masanya. Kalau Duta sedang senang Franklin, maka berhari-hari buku yang menemaninya tidur malam adalah Franklin. Demikian pun kalau sedang berminat dengan monyet kecil alias George dan temannya pria bertopi kuning, maka selama berhari-hari buku itu yang selalu dibacanya.
Bosan? Terkadang iya sih… Soalnya buku yang minta dibaca sama saja dari waktu ke waktu. Tapi hampir semua anak memang begitu kebiasaannya. Mereka mengulang buku cerita yang sama berkali-kali tanpa rasa bosan. Justru kebahagiaannya terjadi kala mereka menebak kalimat dan isi halaman selanjutnya, hehehe…
Yang juga menantang adalah kemalasan kita, terutama kala kita capek dan ada urusan yang harus diselesaikan. Ini adalah hal menantang bagi kita sebagai orangtua.
Kecintaan membaca buku adalah salah satu komponen penting dalam proses belajar membaca dan literasi. Proses belajar membaca itu ada 3 aspek:
- Membunyikan huruf dan kata
- Membaca dan memahami
- Cinta membaca
Biasanya, fokus orangtua pada aspek yang pertama, yaitu anak bisa membaca. Padahal, bisa membaca itu baru langkah pertama dalam proses belajar membaca.
Karena terlalu fokus pada kemampuan anak bisa melafalkan huruf alias bisa membaca, terkadang dua aspek yang lain diabaikan, bahkan dirusak. Perusakan tanpa sadar itu terjadi saat anak dipaksa belajar membaca sehingga kegiatan membaca menjadi hal yang tak menyenangkan dan traumatik bagi anak. Jika ini yang terjadi, bisa-bisa anak menjadi malas membaca, bahkan tak suka/benci membaca.
Membangun Budaya Membaca
Jadi, selain anak perlu bisa membaca, kita perlu membangun dua aspek membaca yang lain, yaitu pemahaman atas buku yang didengarkan atau dibaca serta mencintai membaca.
Pemahaman atas bacaan bisa dibangun dengan proses mengobrol dan narasi. Orangtua menanyakan kepada anak tentang isi buku yang dibaca, tentang judul, tokoh, dan alur cerita. Anak juga bisa belajar melakukan narasi atau menceritakan ulang.
Sementara itu, kecintaan membaca adalah sebuah aspek yang lebih interal dalam kegiatan belajar membaca. Kecintaan dibangun berdasarkan keteladanan dan pengalaman yang menyenangkan saat anak berinteraksi dengan buku. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menghadirkan pengalaman yang bagus pada anak dalam kaitannya dengan buku.
Salah satunya bisa dilakukan dengan kegiatan membaca buku sebelum tidur.